
Tradisi ruwah desa merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan masyarakat sebagai bersih desa dan ucapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.
Ruwah Desa berasal dari kata dalam Bahasa Jawa, “Ruwah atau Ruwat” yang berarti memelihara, memperingati, dan mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan kepada kita, sedangkan “Desa” yang berarti wilayah yang dipimpin oleh Kepala Desa. Ruwah Desa sendiri merupakan sebuah tradisi yang masih ada hingga saat ini dimana tradisi ini merupakan tradisi turun temurun dari “Sang Babat Alas atau Sing Mbangun Desa”.
kegiatan yang dilaksanakan 2 hari berturut-turut ini (23,23/02/23) yang dipusatkan di halaman balai Desa Sidoharjo kecamatan Gedeg ini sangat meriah, kegiatan yang diawali dengan kegiatan tebar bunga/ziarah kemakam para ulama’ dan umaro’ desa Sidoharjo yang sudah meningggal dunia. malam harinya diramaikan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon MBANGUN CANDI SABDO ARGO yang sebagai dalang Ki Pitoyo dari Mojokerto. selain pagelaran wayang kulit anak-anak sanggar tari Raharjo Mardiko Desa Sidoharjo menampilkan keahlian nya dalam kemahirannya menari tradisional. dihari berikutnya diadakan pengajian umum yang diasuh oleh KH. Masrihan Asy’ari dan Gus Ali ratusan jama’aah mengunjungi acara tersebut dan memenuhi halaman balai desa sidoharjo.