Peningkatan produksi tebu bukanlah hal yang sederhana. Dibutuhkan pengetahuan mendalam tentang praktik budidaya yang baik, pengelolaan lahan yang efektif, dan penggunaan teknologi modern untuk mengoptimalkan hasil panen. Oleh karena itu, pelatihan budidaya tebu menjadi penting dalam mendukung program swasembada gula. Dengan mendukung hal tersebut pemerintah provinsi Jawa Timur melalui dinas perkebunan melaksanakan pelatihan kepada perwakilan dari petani tebu se-Jawa Timur.

Kegiatan yang dilaksanakan di Kabupaten Bondowoso selama tiga hari ini diharapkan para  petani  dapat belajar tentang pemilihan varietas yang tepat sesuai ekologi setempat, penggunaan pupuk yang tepat, teknik irigasi yang efisien, dan cara mengatasi hama dan penyakit pada tanaman tebu.selain hanya teori para peserta juga diajak berkunjung ke lahan tebu serta Pabrik Gula Pradjekan(8-10/7).

Tiga petani asal Desa Sidoharjo Kecamatan Gedeg sangatlah beruntung, dimana dapat mewakili Kabupaten Mojokerto dalam kegiatan tersebut.

Menurut Abdul Karim kegiatan bimbingan teknis peningkatan produksi, produktivitas tebu semacam ini sangatkah penting dan seharusnya setiap tahunnya diadakan ditempat yang berbeda, selain kita dapat pengetahun dan informasi terbaru tentang produksi tebu juga para petani bisa bertukar fikiran dengan petani yang ikut dalam kegiatan bimtek tersebut.

Dikegiatan yang terpisah pabrik gula PG. Kebun Tebu Mas (KTM) terus meningkat produktifitas para petaninya. Pabrik gula yang berada di Kabupaten Lamongan ini kini telah memiliki peralatan yang modern dan juga lebih efisien dalam pengelolaan tebu.

Yang mulanya penanaman tebu dilaksanakan secara manual kini PT. KTM sekarang menggunakan peralatan yang modern dinama dengan adanya alat tersebut petani dengan mudahnya mengelola tanaman tebu baik dari segi SDM maupun biaya lebih bisa ditekan. Bukan hanya alat untuk menanam saja yang modern tapi PT.KTM (Mitrphol ModernFarm) juga memiliki alat untuk perawatan tebu sampai dengan panen tentu juga menggunakan alat yang modern. VMZ